SAD RIPU
A. PENGERTIAN SAD RIPU
Sad
Ripu berasal dari bahasa Sanskerta, dari kata sad berarti enam dan ripu berarti
musuh. Jadi, secara harfiah, Sad Ripu
berarti enam musuh dalam diri manusia. Enam musuh pada setiap orang dapat memengaruhi perilaku
seseorang dalam kehidupannya.
B. . BAGIAN-BAGIAN SAD RIPU
1.
Kama
Kama
adalah keinginan atau hawa nafsu yang dimiliki oleh manusia. Setiap manusia
memiliki keinginan. Keinginan dapat bersifat positif dan negatif. Keinginan
yang sifatnya positif dapat menumbuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif, dan
selalu melakukan perbuatan yang baik. Keinginan yang dimiliki manusia tanpa
batas, dapat diibaratkan seperti alam semesta. Keinginan tersebut haruslah
dikendalikan ke arah yang positif.
Sifat
kama dapat menyebabkan orang penuh dosa. Hal ini terdapat dalam pustaka suci
Bhagavad-gītā III.37.
kāma
esa krodha esa rajo-guna-samudbhavah mahāśano mahā-pāpmā viddhy enam iha
vairinam
Terjemahan:
Itu
adalah nafsu, amarah yang lahir dari rājaguna; sangat merusak, penuh
dosaketahuilah bahwa keduanya ini adalah musuh yang ada di bumi.
Nafsu
manusia dapat menyebabkan hilang akal sehatnya dalam menentukan pilihan.
Hilangnya akal sehat menyebabkanmanusia melakukan kesalahan-kesalahan yang
dapat menimbulkan dosa.
2. Lobha
Lobha
adalah sifat tamak atau rakus yang dimiliki manusia. Sifat lobha yang terdapat
dalam diri manusia ada yang bersifat negatif dan positif. Sifat lobhayang
tergolong negatif akan menyebabkan seseorang terdorong untuk melakukan
kejahatan karena merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Orang
yang memiliki sifat lobha yang negatif dapat menumbuhkan rasa gusar, resah,
gelisah, dan tidak senang.
Sifat
lobha tertuang dalam pustakasuci Śarasamuccaya sloka 267, sebagai berikut:
jatasya
hi kule mukhye paravittesu grhdyatah lobhasça prajñāmāhanti prajñā hanti hatā
çriyam.
Terjemahan:
Biar
pun orang berketurunan mulia, jika berkeinginan merampas kepunyaan orang lain,
hilanglah kearifannya karena kelobhaanya; apabila telah hilang kearifannya itu,
itulah yang menghilangkan kemuliaannya dan seluruh kemegahannya.
3. Krodha
Krodha
adalah sifat pemarah yang dimiliki manusia. Orang yang dipengaruhi kemarahan
dapat menjadi sumber penderitaan dan kesengsaraan. Sifat krodha juga dapat
menyebabkan pikiran tidak terkontrol sehingga dapat dijauhi semua orang.
Sifat
marah tertuang dalam pustaka suci Śarasamuccaya sloka 96, sebagai berikut:
na
catravah ksayam yānti yāvajjīvamapi ghnatah, krodham niyantum yo veda tasya
dvestā na vidyate.
Terjemahan:
Sebenarnya,
meskipun orang itu selalu jaya terhadap seterunya, serta tak terbilang jumlah
musuh yang dibunuhnya, asal yang dibencinya musnah, selama hidupnya pun, jika
ia hanya menuruti kemarahan hatinya belaka, tentu saja tidak akan habis-habis
musuhnya itu. Akan tetapi, orang yang benar-benar tidak mempunyai musuh adalah
orang yang berhasil mengekang kemarahan hatinya.
4. Moha
Moha
adalah sifat bingung yang dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap. Hal ini akan
menyebabkan orang tersebut tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk.
Pustaka
suci Bhagavad-gītā XVIII.25 menjelaskan bahwa:
Anubhandhan
kshayam himsam anapekshya ca paurusam mohad arabhyate karma yat tamasam ucyate
Terjemahan:
Kegiatan
kerja yang dilakukan karena kebingungan tanpa menghiraukan akibatnya,
menyakiti
hati dan tak peduli akan kemampuan, yang demikian itu disebut tamasa.
Berdasarkan
bunyi sloka di atas jelaslah bahwa orang yang bekerja dalam kondisi bingung
tidak mampu bekerja dengan baik dan efektif. Kebingungan dapat menyebabkan manusia
kehilangan arah. Terdapat beberapa sebab timbulnya kebingungan antara lain:
a.
kesusahan yang amat dalam.
b.
kehilangan terhadap sesuatu yang sangat dicintai
c.
masalah yang tidak mampu dipecahkan
5. Mada
Mada
adalah mabuk. Orang mabuk pikirannya tidak berfungsi secara baik. Akibatnya,
timbullah sifat–sifat angkuh, sombong, takabur dan mengucapkan kata–kata yang
menyakitkan hati orang lain. Contoh mada ialah mabuk kekayaan, mabuk karena
ketampanan.
Mabuk
juga dapat ditimbulkan karena minum-minuman keras. Minum-minuman keras yang
berlebihan akan menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran sehingga menimbulkan
perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Dalam
pustaka suci Śarasamuccaya sloka 325, dijelaskan bahwa:
samklistakarmānamatipramādam
bhūyo’nrtam cadr dabhaktikam ca, vicistaragam bahumāyinam ca naitān niseveta
narādhamān sat.
Terjemahan:
Inilah
misalnya orang yang tidak patut dijadikan kawan bergaul, orang yang
mengusahakan penyakit dan kesedihan kepada orang lain, serta buruk laku, orang
yang lupa, orang berbohong atau dusta, orang yang terikat hatinya kepada
minuman keras, keenam orang yang sangat keji itulah, yang patut dihindarkan.
Kemabukan
dalam pandangan agama Hindu banyak jenisnya, Adapun kemabukan dalam diri ada
tujuh jenisnya, yang lebih dikenal dengan sebutan Sapta Timira, yakni sebagai
berikut.
a.
Surupa artinya mabuk karena kecantikan atau ketampanan
b.
Dana artinya mabuk karena kekayaan atau harta benda
c.
Kulina artinya mabuk karena keturunan atau kebangsawanan
d.
Yowana artinya mabuk karena keremajaan
e.
Sura artinya mabuk karena minuman keras
f.
Guna artinya mabuk karena kepandaian
g.
Kasuran artinya mabuk karena keberanian
6. Matsarya
Matsarya
adalah sifat dengki atau iri hati. Hal ini akan menyiksa diri sendiri dan dapat
merugikan orang lain. Orang yang matsarya merasa hidupnya susah, miskin,
bernasib sial sehingga akan menyiksa batinnya sendiri.
Dalam
pustaka suci Śarasamuccaya sloka 88, dijelaskan bahwa :
abhīdhyāluh
parasvesu neha nāmutra nandati, tasmādabhidhyā santyājyā sarvadābhīpsatā
sukham.
Terjemahan:
Adalah
orang yang tabiatnya menginginkan atau menghendaki milik orang lain, menaruh
iri hati akan kebahagian orang lain; orang yang demikian tabiatnya, sekali-kali
tidak akan mendapat kebahagiaan di dunia ini, ataupun di dunia yang lain; oleh karena
itu patut ditinggalkan tabiat itu oleh orang yang ingin mengalami kebahagiaan
abadi.
Agama
Hindu memandang bahwa musuh tidak jauh keberadaannya dari diri kita.
Sesungguhnya musuh tersebut sangatlah dekat karena terdapat dalam diri setiap
manusia
C. CONTOH PRILAKU SAD RIPU
1.
Contoh Kama
a.
Positif
Berkeinginan
membantu orang yang tidak mampu, berkeinginan berbagi dengan orang lain,
berkeinginan mengajari adik hal-hal positif, dan berkeinginan menjalin
persaudaraan dengan orang lain.
b.
Negatif
Berkeinginan
membantu orang yang tidak mampu, berkeinginan berbagi dengan orang lain,
berkeinginan mengajari adik hal-hal positif, dan berkeinginan menjalin
persaudaraan dengan orang lain.Berkeinginan memiliki barang orang lain,
menginginkan sesuatu di luar kemampuan sendiri, berkeinginan menyakiti teman,
berkeinginan merusak barang milik orang lain, dan berkeinginan menyakiti
binatang dan tumbuhan.
2.
Contoh Lobha
a.
Positif
Bekerja
keras untuk mendapatkan penghasilan yang banyak dengan jalan yang benar, rajin
belajar guna mendapatkan ilmu pengetahuan, dan rajin memberikan sumbangan pada
orang lain yang membutuhkan.
b.
Negatif
Bekerja
keras untuk mendapatkan penghasilan yang banyak dengan jalan yang benar, rajin
belajar guna mendapatkan ilmu pengetahuan, dan rajin memberikan sumbangan pada
orang lain yang membutuhkan.Mengambil hak orang lain, mengambil bagian milik dari
saudara, makan makanan yang berlebihan, dan melakukan pemerasan terhadap orang
lain.
3.
Contoh Krodha
a.
Positif
Marah
kepada bawahan yang salah, marah kepada peserta didik yang tidak sopan, marah
pada orang yang berperilaku negatif di sekitar kita, dan marah pada keluarga
yang salah dalam berperilaku.
b.
Negatif
Suka
menghina orang tanpa alasan, suka mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas pada
orang lain, suka menantang orang untuk berkelahi, suka mencemooh, suka
berbicara kasar pada orang lain, dan suka mengejek orang lain.
4.
Contoh Mada
a.
Positif
Minum
minuman secukupnya untuk kesehatan, mabuk akan ilmu pengetahuan, dan mabuk akan
ajaran agama.
b.
Negatif
Suka
minum minuman keras, suka berjudi, suka menganggap diri ganteng, suka
tergila-gila pada uang, dan suka menyombongkan kepintaran.
5.
Contoh Moha
a.
Positif
Bingung
dalam memecahkan masalah yang dihadapi sesuai ajaran agama, bingung dalam
meningkatkan bhakti kepada Sang Hyang Widhi, dan bingung mencari solusi untuk
meningkatkan semangat belajar.
b.
Negatif
Suka
berdiam diri, suka berbicara sendiri karena kehilangan orang yang disayanginya,
suka mengambil keputusan yang keliru, suka tidak percaya diri, suka melihat
sekeliling dengan tatapan kosong.
6.
Contoh Matsarya
a.
Positif
Iri
terhadap nilai teman yang bagus, kemudian memacu diri untuk rajin belajar; iri
terhadap teman yang rajin, kemudian menasihati diri untuk selalu datang tepat waktu;
dan iri terhadap kesuksesan teman, kemudian memotivasi diri untuk selalu
berusaha dan bangkit dari kegagalan.
b.
Negatif
Suka
membicarakan orang lain, sering mencibir orang, suka memfitnah orang lain,
merasa tersaingi jika tetangga memiliki sesuatu yang baru, merasa malu jika dikalahkan
oleh orang lain, dan membicarakan orang lain lebih jelek dari dirinya.
D. DAMPAK PRILAKU SAD RIPU
Jika
musuh yang terdapat dalam diri tidak mampu di kendalikan, hal itu dapat
menimbulkan dampak sebagai berikut.
1. Dampak perilaku kama
yang tidak terkendali antara lain:
banyak
memiliki hutang sehingga hidup tidak tenang; banyak memiliki musuh, mendapatkan
penyakit yang diakibatkan oleh perilaku buruk, tidak disukai oleh tetangga,
keluarga tidak harmonis, dihukum penjara karena melakukan tindak kriminal.
2. Dampak perilaku
lobha yang tidak terkendali antara lain:
banyak
orang yang tidak suka akan perilaku kita, dapat menyebabkan kemiskinan bagi
orang lain, selalu menjadi buah bibir bagi tetangga, sering dianggap sebagai
perampok, memiliki sedikit teman sehingga pergaulannya makin sempit, banyak
orang yang curiga akan diri kita.
3. Dampak perilaku
krodha yang tidak terkendali antara lain:
wajah
kelihatan lebih cepat tua, sering terlibat dalam pertengkaran, mengidap
penyakit jantung, berusia pendek, memiliki penyakit darah tinggi.
4. Dampak perilaku mada
yang tidak terkendali antara lain:
pikiran
kacau atau kurang waras, kata-kata tidak terkontrol, tidak mampu memegang
rahasia, menjadi buronan polisi.
5. Dampak perilaku moha
yang tidak terkendali antara lain:
memiliki
pendirian yang tidak teguh atau mudah goyah, tidak mampu berpikir dengan
jernih, tidak mampu hidup mandiri atau selalu bergantung pada orang lain, tidak
memiliki kepercayaan diri.
6. Dampak perilaku
matsarya yang tidak terkendali antara lain:
sulit mendapatkan kemajuan, tidak mampu
bersaing, rasa kecewa yang mendalam.
E. Upaya-Upaya Menghindari Sad Ripu
Perilaku
Sad Ripu memiliki dampak yang tidak baik bagi seseorang. Dalam pustaka suci
Śarasamuccaya, dijelaskan bahwa cara yang sesuai untuk mengendalikan atau
menghindari perilaku Sad Ripu, antara lain:
1. menahan hawa nafsu,
2. kesabaran hati,
3. berhati sabar,
4. menguasai kemarahan,
5. mengendalikan
pikiran,
6. menumbuhkan rasa
cinta kasih,
7. disiplin
melaksanakan Tri Sandhya,
8. melaksanakan Catur
Paramitha dan Tri Parartha dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar