Minggu, 11 Desember 2016

Sad Ripu



SAD RIPU
A.    PENGERTIAN SAD RIPU
Sad Ripu berasal dari bahasa Sanskerta, dari kata sad berarti enam dan ripu berarti musuh. Jadi, secara harfiah, Sad  Ripu berarti enam musuh dalam diri manusia. Enam musuh  pada setiap orang dapat memengaruhi perilaku seseorang  dalam kehidupannya.
B.     . BAGIAN-BAGIAN SAD RIPU
1. Kama
Kama adalah keinginan atau hawa nafsu yang dimiliki oleh manusia. Setiap manusia memiliki keinginan. Keinginan dapat bersifat positif dan negatif. Keinginan yang sifatnya positif dapat menumbuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif, dan selalu melakukan perbuatan yang baik. Keinginan yang dimiliki manusia tanpa batas, dapat diibaratkan seperti alam semesta. Keinginan tersebut haruslah dikendalikan ke arah yang positif.
Sifat kama dapat menyebabkan orang penuh dosa. Hal ini terdapat dalam pustaka suci Bhagavad-gītā III.37.
kāma esa krodha esa rajo-guna-samudbhavah mahāśano mahā-pāpmā viddhy enam iha vairinam
Terjemahan:
Itu adalah nafsu, amarah yang lahir dari rājaguna; sangat merusak, penuh dosaketahuilah bahwa keduanya ini adalah musuh yang ada di bumi.
Nafsu manusia dapat menyebabkan hilang akal sehatnya dalam menentukan pilihan. Hilangnya akal sehat menyebabkanmanusia melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat menimbulkan dosa.
2. Lobha
Lobha adalah sifat tamak atau rakus yang dimiliki manusia. Sifat lobha yang terdapat dalam diri manusia ada yang bersifat negatif dan positif. Sifat lobhayang tergolong negatif akan menyebabkan seseorang terdorong untuk melakukan kejahatan karena merasa tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Orang yang memiliki sifat lobha yang negatif dapat menumbuhkan rasa gusar, resah, gelisah, dan tidak senang.
Sifat lobha tertuang dalam pustakasuci Śarasamuccaya sloka 267, sebagai berikut:
jatasya hi kule mukhye paravittesu grhdyatah lobhasça prajñāmāhanti prajñā hanti hatā çriyam.
Terjemahan:
Biar pun orang berketurunan mulia, jika berkeinginan merampas kepunyaan orang lain, hilanglah kearifannya karena kelobhaanya; apabila telah hilang kearifannya itu, itulah yang menghilangkan kemuliaannya dan seluruh kemegahannya.
3. Krodha
Krodha adalah sifat pemarah yang dimiliki manusia. Orang yang dipengaruhi kemarahan dapat menjadi sumber penderitaan dan kesengsaraan. Sifat krodha juga dapat menyebabkan pikiran tidak terkontrol sehingga dapat dijauhi semua orang.
Sifat marah tertuang dalam pustaka suci Śarasamuccaya sloka 96, sebagai berikut:
na catravah ksayam yānti yāvajjīvamapi ghnatah, krodham niyantum yo veda tasya dvestā na vidyate.
Terjemahan:
Sebenarnya, meskipun orang itu selalu jaya terhadap seterunya, serta tak terbilang jumlah musuh yang dibunuhnya, asal yang dibencinya musnah, selama hidupnya pun, jika ia hanya menuruti kemarahan hatinya belaka, tentu saja tidak akan habis-habis musuhnya itu. Akan tetapi, orang yang benar-benar tidak mempunyai musuh adalah orang yang berhasil mengekang kemarahan hatinya.
4. Moha
Moha adalah sifat bingung yang dapat menyebabkan pikiran menjadi gelap. Hal ini akan menyebabkan orang tersebut tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Pustaka suci Bhagavad-gītā XVIII.25 menjelaskan bahwa:
Anubhandhan kshayam himsam anapekshya ca paurusam mohad arabhyate karma yat tamasam ucyate
Terjemahan:
Kegiatan kerja yang dilakukan karena kebingungan tanpa menghiraukan akibatnya,
menyakiti hati dan tak peduli akan kemampuan, yang demikian itu disebut tamasa.
Berdasarkan bunyi sloka di atas jelaslah bahwa orang yang bekerja dalam kondisi bingung tidak mampu bekerja dengan baik dan efektif. Kebingungan dapat menyebabkan manusia kehilangan arah. Terdapat beberapa sebab timbulnya kebingungan antara lain:
a. kesusahan yang amat dalam.
b. kehilangan terhadap sesuatu yang sangat dicintai
c. masalah yang tidak mampu dipecahkan
5. Mada
Mada adalah mabuk. Orang mabuk pikirannya tidak berfungsi secara baik. Akibatnya, timbullah sifat–sifat angkuh, sombong, takabur dan mengucapkan kata–kata yang menyakitkan hati orang lain. Contoh mada ialah mabuk kekayaan, mabuk karena ketampanan.
Mabuk juga dapat ditimbulkan karena minum-minuman keras. Minum-minuman keras yang berlebihan akan menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran sehingga menimbulkan perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Dalam pustaka suci Śarasamuccaya sloka 325, dijelaskan bahwa:
samklistakarmānamatipramādam bhūyo’nrtam cadr dabhaktikam ca, vicistaragam bahumāyinam ca naitān niseveta narādhamān sat.
Terjemahan:
Inilah misalnya orang yang tidak patut dijadikan kawan bergaul, orang yang mengusahakan penyakit dan kesedihan kepada orang lain, serta buruk laku, orang yang lupa, orang berbohong atau dusta, orang yang terikat hatinya kepada minuman keras, keenam orang yang sangat keji itulah, yang patut dihindarkan.
Kemabukan dalam pandangan agama Hindu banyak jenisnya, Adapun kemabukan dalam diri ada tujuh jenisnya, yang lebih dikenal dengan sebutan Sapta Timira, yakni sebagai berikut.
a. Surupa artinya mabuk karena kecantikan atau ketampanan
b. Dana artinya mabuk karena kekayaan atau harta benda
c. Kulina artinya mabuk karena keturunan atau kebangsawanan
d. Yowana artinya mabuk karena keremajaan
e. Sura artinya mabuk karena minuman keras
f. Guna artinya mabuk karena kepandaian
g. Kasuran artinya mabuk karena keberanian
6. Matsarya
Matsarya adalah sifat dengki atau iri hati. Hal ini akan menyiksa diri sendiri dan dapat merugikan orang lain. Orang yang matsarya merasa hidupnya susah, miskin, bernasib sial sehingga akan menyiksa batinnya sendiri.
Dalam pustaka suci Śarasamuccaya sloka 88, dijelaskan bahwa :
abhīdhyāluh parasvesu neha nāmutra nandati, tasmādabhidhyā santyājyā sarvadābhīpsatā sukham.
Terjemahan:
Adalah orang yang tabiatnya menginginkan atau menghendaki milik orang lain, menaruh iri hati akan kebahagian orang lain; orang yang demikian tabiatnya, sekali-kali tidak akan mendapat kebahagiaan di dunia ini, ataupun di dunia yang lain; oleh karena itu patut ditinggalkan tabiat itu oleh orang yang ingin mengalami kebahagiaan abadi.
Agama Hindu memandang bahwa musuh tidak jauh keberadaannya dari diri kita. Sesungguhnya musuh tersebut sangatlah dekat karena terdapat dalam diri setiap manusia
C.    CONTOH PRILAKU SAD RIPU
1. Contoh Kama
a. Positif
Berkeinginan membantu orang yang tidak mampu, berkeinginan berbagi dengan orang lain, berkeinginan mengajari adik hal-hal positif, dan berkeinginan menjalin persaudaraan dengan orang lain.
b. Negatif
Berkeinginan membantu orang yang tidak mampu, berkeinginan berbagi dengan orang lain, berkeinginan mengajari adik hal-hal positif, dan berkeinginan menjalin persaudaraan dengan orang lain.Berkeinginan memiliki barang orang lain, menginginkan sesuatu di luar kemampuan sendiri, berkeinginan menyakiti teman, berkeinginan merusak barang milik orang lain, dan berkeinginan menyakiti binatang dan tumbuhan.
2. Contoh Lobha
a. Positif
Bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang banyak dengan jalan yang benar, rajin belajar guna mendapatkan ilmu pengetahuan, dan rajin memberikan sumbangan pada orang lain yang membutuhkan.
b. Negatif
Bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang banyak dengan jalan yang benar, rajin belajar guna mendapatkan ilmu pengetahuan, dan rajin memberikan sumbangan pada orang lain yang membutuhkan.Mengambil hak orang lain, mengambil bagian milik dari saudara, makan makanan yang berlebihan, dan melakukan pemerasan terhadap orang lain.
3. Contoh Krodha
a. Positif
Marah kepada bawahan yang salah, marah kepada peserta didik yang tidak sopan, marah pada orang yang berperilaku negatif di sekitar kita, dan marah pada keluarga yang salah dalam berperilaku.
b. Negatif
Suka menghina orang tanpa alasan, suka mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas pada orang lain, suka menantang orang untuk berkelahi, suka mencemooh, suka berbicara kasar pada orang lain, dan suka mengejek orang lain.
4. Contoh Mada
a. Positif
Minum minuman secukupnya untuk kesehatan, mabuk akan ilmu pengetahuan, dan mabuk akan ajaran agama.
b. Negatif
Suka minum minuman keras, suka berjudi, suka menganggap diri ganteng, suka tergila-gila pada uang, dan suka menyombongkan kepintaran.
5. Contoh Moha
a. Positif
Bingung dalam memecahkan masalah yang dihadapi sesuai ajaran agama, bingung dalam meningkatkan bhakti kepada Sang Hyang Widhi, dan bingung mencari solusi untuk meningkatkan semangat belajar.
b. Negatif
Suka berdiam diri, suka berbicara sendiri karena kehilangan orang yang disayanginya, suka mengambil keputusan yang keliru, suka tidak percaya diri, suka melihat sekeliling dengan tatapan kosong.
6. Contoh Matsarya
a. Positif
Iri terhadap nilai teman yang bagus, kemudian memacu diri untuk rajin belajar; iri terhadap teman yang rajin, kemudian menasihati diri untuk selalu datang tepat waktu; dan iri terhadap kesuksesan teman, kemudian memotivasi diri untuk selalu berusaha dan bangkit dari kegagalan.
b. Negatif
Suka membicarakan orang lain, sering mencibir orang, suka memfitnah orang lain, merasa tersaingi jika tetangga memiliki sesuatu yang baru, merasa malu jika dikalahkan oleh orang lain, dan membicarakan orang lain lebih jelek dari dirinya.
D.    DAMPAK PRILAKU SAD RIPU
Jika musuh yang terdapat dalam diri tidak mampu di kendalikan, hal itu dapat menimbulkan dampak sebagai berikut.
1. Dampak perilaku kama yang tidak terkendali antara lain:
banyak memiliki hutang sehingga hidup tidak tenang; banyak memiliki musuh, mendapatkan penyakit yang diakibatkan oleh perilaku buruk, tidak disukai oleh tetangga, keluarga tidak harmonis, dihukum penjara karena melakukan tindak kriminal.
2. Dampak perilaku lobha yang tidak terkendali antara lain:
banyak orang yang tidak suka akan perilaku kita, dapat menyebabkan kemiskinan bagi orang lain, selalu menjadi buah bibir bagi tetangga, sering dianggap sebagai perampok, memiliki sedikit teman sehingga pergaulannya makin sempit, banyak orang yang curiga akan diri kita.
3. Dampak perilaku krodha yang tidak terkendali antara lain:
wajah kelihatan lebih cepat tua, sering terlibat dalam pertengkaran, mengidap penyakit jantung, berusia pendek, memiliki penyakit darah tinggi.
4. Dampak perilaku mada yang tidak terkendali antara lain:
pikiran kacau atau kurang waras, kata-kata tidak terkontrol, tidak mampu memegang rahasia, menjadi buronan polisi.
5. Dampak perilaku moha yang tidak terkendali antara lain:
memiliki pendirian yang tidak teguh atau mudah goyah, tidak mampu berpikir dengan jernih, tidak mampu hidup mandiri atau selalu bergantung pada orang lain, tidak memiliki kepercayaan diri.
6. Dampak perilaku matsarya yang tidak terkendali antara lain:
 sulit mendapatkan kemajuan, tidak mampu bersaing, rasa kecewa yang mendalam.
E.     Upaya-Upaya Menghindari Sad Ripu
Perilaku Sad Ripu memiliki dampak yang tidak baik bagi seseorang. Dalam pustaka suci Śarasamuccaya, dijelaskan bahwa cara yang sesuai untuk mengendalikan atau menghindari perilaku Sad Ripu, antara lain:
1. menahan hawa nafsu,
2. kesabaran hati,
3. berhati sabar,
4. menguasai kemarahan,
5. mengendalikan pikiran,
6. menumbuhkan rasa cinta kasih,
7. disiplin melaksanakan Tri Sandhya,
8. melaksanakan Catur Paramitha dan Tri Parartha dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar